
Televisi adalah salah satu contoh media audio visual karena menyediakan fasilitas gambar dan suara. Sekarang televisi bisa sudah bisa dibilang kebutuhan primer karena hampir semua rumah memiliki televisi. Acara di televisi banyak sekali, mulai dari berita, film, sinetron, reality show, dll. Tetapi sekarang televisi bukan lagi menjadi media penyampaian informasi atau pesan-pesan moral melainkan menjadi media yang dapat merusak perilaku masyarakat. Karena tidak sedikit juga, acara di televisi yang tidak berbobot atau bisa dibilang pembodohan masyarakat. Penelitian mengungkap bahwa media audio visual seperti televisi dapat mempengaruhi penonton misalnya menimbulkan efek kekerasan.
SINETRON

REALITY SHOW
Reality show adalah makanan sehari-hari kaum orang-orang yang tidak punya kerjaan di rumah (re: ibu rumah tangga, pengangguran & pembantu). Lagi-lagi saya bertanya, apa yang membuat reality show ini layak ditonton? Karena ini bisa dibilang pembodohan masyarakat. Tanpa mereka sadari, mereka ditipu oleh acara tersebut. That is totally NOT REALITY SHOW! Ada pembuat naskah dibalik cerita tersebut. Bahkan pemain-pemain yang bermain di reality show itu adalah orang-orang hasil casting. Dan biasanya di balik tulisan yang dibuat, tetap ada unsur kekerasan atau perilaku yang tidak pantas dikonsumsi penontonnya.
Seorang peneliti bernama Dywer menyimpulkan sebagai
Reality show adalah makanan sehari-hari kaum orang-orang yang tidak punya kerjaan di rumah (re: ibu rumah tangga, pengangguran & pembantu). Lagi-lagi saya bertanya, apa yang membuat reality show ini layak ditonton? Karena ini bisa dibilang pembodohan masyarakat. Tanpa mereka sadari, mereka ditipu oleh acara tersebut. That is totally NOT REALITY SHOW! Ada pembuat naskah dibalik cerita tersebut. Bahkan pemain-pemain yang bermain di reality show itu adalah orang-orang hasil casting. Dan biasanya di balik tulisan yang dibuat, tetap ada unsur kekerasan atau perilaku yang tidak pantas dikonsumsi penontonnya.
Seorang peneliti bernama Dywer menyimpulkan sebagai
media audio visual, televisimampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi kedalam jiwa manusia, yaitu lewat mata dan telinga.
Televisi mampu untuk membuat orang mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan mengingat 85% dari apa yang mereka lihat di televisi setelah tiga jam kemudian, dan 65% setelah tiga hari kemudian.

Bagaimana menanggapinya?
Saat ini pemerintah masih belum bisa tegas untuk mengontrol apa saja yang tayang di televisi. Sebaiknya pemerintah mulai peduli dengan tayangan-tayangan di televisi, karena banyak dampak negatif, diantaranya merusak moral, budaya bangsa dan menghancurkan generasi muda di Indonesia. Serta menghimbau agar stasiun televisi menayangkan acara yang bermanfaat dan bermutu untuk semua kalangan.
♥ Dyah Prameswari
Saat ini pemerintah masih belum bisa tegas untuk mengontrol apa saja yang tayang di televisi. Sebaiknya pemerintah mulai peduli dengan tayangan-tayangan di televisi, karena banyak dampak negatif, diantaranya merusak moral, budaya bangsa dan menghancurkan generasi muda di Indonesia. Serta menghimbau agar stasiun televisi menayangkan acara yang bermanfaat dan bermutu untuk semua kalangan.
♥ Dyah Prameswari
0 comments:
Post a Comment